Pages

Monday, March 26, 2012

Mengenal Lebih Dekat Virus Singapura

Kemarin pas gua lagi malem mingguan sama temen" kampus gua, eh di sms sama nyokap gua.


indra coba kamu ntar mampir tadi si arfan sakit kena virus singapura


Nah ini " Arfan " ade sepupu gua yg masih kecil masih imut-imut bangsat pokoknya.


Nah pas gua baca nih sms gua bingung penyakit apa lagi ini virus singapura, masalah tomcats dan BBM naik aja belom reda ini lagi Virus main dateng aja. Gak bisa liat sikon nih, bikin menderita rakyat aja -_-


Sampe Basecamp langsung gua cari deh nih Virus tinggal dimana, namanya siapa, pokoknya CVnya smua deh.


Ok. Gak usah lama" lagi deh, langsung aja gua jelasin nih Virus ngapain sih di mari.


Introduction


Virus Singapura atau Flu Singapura biasa disebut penyakit tangan, kaki, dan mulut, pada dasarnya adalah Penyakit Tangan Kaki dan Mulut atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD).


Tau HFMD ? jgn tanya gua, soal nya di SMA gak keluar nih materi.


HFMD adalah penyakit yang cukup sering ditemui pada anak dan bayi dengan masa inkubasi 3-7 hari. HFMD adalah moderately contagious, menular melalui kontak langsung cairan hidung dan tenggorok, saliva, cairan dari blister atau poop penderita. Masa penularan terbesar adalah pada minggu pertama sakit.


Penyebab HFMD adalah enterovirus secara umum, termasuk coxsackievirus A16, EV 71 dan echovirus.




Apa lagi ini Enterovirus, Coxsackievirus, A16, EV 71 dan Echovirus. Makin bingung gua. Banyak teman juga dia, kalah temen FB gua -_-


For exemple


HFMD
HFMD




Symptoms

  • Demam 2-3 hari diikuti sakit tenggorokan
  • Tidak Nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Lelah
  • Pilek dan gejala Flu lainnya
  • Vesikel muncul yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi dalam) merasa sakit jadi sulit untuk menelan.
  • Luka atau lecet mungkin ada pada hidung dan lubang hidung
  • Luka atau lecet mungkin ada pada bagian bokong anak-anak dan bayi
  • Penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 haridan tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Itu msih gejala ringan, ini yg BERAT 
  • Demam tinggi dengan suhu lebih dari 39 C.
  • Demam enggak turun-turun
  • Muntah
  • Diare berulang
  • Lemas
  • Dehidrasi
  • Terasa nyeri dibagian leher, lengan, dan kaki
  • Kejang-kejang
  • Keringat dingin
Nah klo udah tahap diatas perlu dirawat di rumah sakit



Complications


  • Meningitis (radang selaput otak) yang aseptik - Ensefalitis (radang otak)
  • Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis
  • Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layuh Akut (Polio-like illness)
Treatment

  • Istirahat yang cukup
  • Tidak ada pengobatan yang spesifik
  • Dapat diberikan :
    - Immunoglobulin IV (IGIV), pada penderita imunokompromis atau neonatus
    - Extracorporeal membrane oxygenation.
secara simptomatik :
  • Antiseptik di daerah mulut
  • Analgesik misal parasetamol
  • Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam
  • Pengobatan suportif lainnya
  • Penyakit ini adalah self limiting diseases atau yang kita kenal dengan berobat jalan yang sembuh dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat yang cukup karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat yang sudah mengalami gejala berat dan komplikasi di atas.
Prevention
Kita :

  • Hindari kontak dengan penderita
  • Cuci tangan setiap kali kontak dengan penderita
  • Tingkatkan kebersihan diri sendiri
Penderita:
  • Mencuci tangan setelah buang air besar (Yakaleee gak cuci -_-)
  • Mengganti popok atau barang apa saja yang terkontaminasi dengan kotoran
  • Tutup mulut atau hidung setiap kali batuk atau bersih
  • Cuci mainan atau barang apa saja yang terkena air liur
  • Jika anak bersekolah, sebaiknya diliburkan.(solusi paling demen)
So gimana nih guys menurut kalian, berbahaya or tidak ? sangat menular loh ini ~~

Kalo ada masukan or apa bisa di comment di bawah Okaaay.

Thanks for reading ^_^

2 comments:

  1. wah serem bangett ya :/ ko kaya melepuh gitu sih? o.O

    ReplyDelete
  2. @fuji: iya emang kaya melepuh. tapi gak gatel.

    cuma itu klo pecah, perih kali yaa

    ReplyDelete